Ance Trio Marta : Pengusaha Sukses Ikan Bawal
Sukses
dengan ikan bawal, penghargaan yang pantas kiranya disandangkan kepada seorang
Ance Trio Marta. Ya! Muda dan sukses dalam dunia bisnis itulah Ance Trio Marta
yang juga seorang alumnus Institut Pertanian Bogor. Pria kelahiran Padang ini
merupakan alumni IPB Departemen Agribisnis.
Ance lebih memilih berwirausaha sebagai jalan meniti
karir. Baginya dengan berwirausaha akan memberikan manfaat kepada banyak orang.
Awal usahanya berdiri pada tanggal 18 September 2007. Modal awal sebanyak Rp. 8
juta yang digunakan merupakan sisa dari dagang roti dan bisnis MLM. Usahanya
bergerak dalam usaha pembesaran ikan lele dari satu kolam berkembang sampai 10
kolam. Akan tetapi, pada awal usahanya ia mengalami krisis dan merugi sampai
Rp. 90 juta. Ance tidak putus asa ia melakukan modifikasi usaha dengan
pembibitan ikan lele meskipun kemudian gagal lagi.
\
Berulang kali gagal dalam menjalankan bisnis, tidak
lantas membuat Ance patah arang. Ia kemudian beralih dalam bidang pembenihan
ikan bawal dengan pinjaman dari BRI senilai Rp. 6 juta. Bahkan agunan yang
digunakan pada saat itu adalah sertifikat rumah salah seorang petani yang ia
gandeng sebagi mitra. Ance terus menekuni bidang pembenihan dan pembesaran ikan
bawal karena dianggap lebih menguntungkan. Perjuangan kerasnya membuahkan hasil
yang cukup besar. Ia memperoleh untung dari pembenihan sekitar 70% dari omset
bisnisnya sebesar Rp. 25 juta.
Kegagalan demi kegagalan menjadi bagian dari bisnis
yang dijalankan Ance. Bahkan ia pun pernah merasakan kegagalan saat ikan yang
akan dipanen dicuri orang. Ia tetap berdiri tegak dan berusaha mengambil
pelajaran dari setiap kegagalan yang dialaminya. Tahun 2009, ia berhasil lolos
dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan mendapat bantuan modal.
Keikutsertaannya dalam program PMW ini pula yang mengantarkan Ance menjadi
pemenang juara pertama Wirausaha Muda Mandiri kategori industri dan jasa tahun
2009. Bisnis Ance kian berkembang, bahkan saat ini ia membuka sebuah tempat
makan yang terletak dekat kampus IPB, Dramaga-Bogor.
Kesuksesan wirausaha Ance tidak diperoleh secara
instan. Sejak kecil ia telah mengasahnya. Ia menuturkan bahwa dulu ayahnya
adalah seorang kontraktor di Riau. Namun kemudian ayahnya bangkrut dan asetnya
dijual guna menutupi kebangkrutan tersebut. Keluaranya pun pindah ke kampung,
saat itu ance kelas tiga SD. Di kampung, orang tuanya bertani untuk
mempertahankan hidup. Maka saat di kelas empat Ance mulai usaha dengan menjual
apa saja seperti gorengan dan sayuran tanpa sepengetahuan orang tuanya. Uang
hasil usahanya tersebut ia gunakan untuk membeli buku. Sampai SMA, beragam
usaha dan pekerjaan telah ia jalani misalnya kondektur angkutan dan guru
privat. Ance menyatakan bahwa hasilnya memang tidak seberapa, namun semangat
kerja itu yang penting.
Kondisi ekonomi yang pas-pasan tersebut juga tidak
menyurutkan semangat Ance untuk menikmati bangku kuliah di Institut Pertanian
Bogor (IPB). Saat diterima di IPB, baju dan sepatu ketika SMA ia bawa semua ke
Bogor supaya bisa berhemat. Sampai di Bogor, ia mulai memutar otak untuk
membiayai kuliah. Ketika masih semester I di IPB tahun 2005, ia berdagang roti
keliling ke tempat-tempat kos. Lalu pada tahun 2007 ia mulai melirik usaha
perikanan. Hal itu diawali ketika ia mengantarkan seorang teman untuk membeli
tanah, ia melihat ada kolam yang tidak dirawat di Desa Cibuntu Kulon, Kecamatan
Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Kolam itu kemudian ia sewa tiga ratus ribu per
tahun. Luasnya sekitar lima ratus meter persegi. Ia pun mulai menebar ikan
lele, tetapi empat kali rugi. Setelah pindah ke kolam lain baru berhasil,
ternyata, kolam tersebut terlalu dingin sehingga tidak cocok untuk lele., Kolam
itu kini menjadi kolam pembibitan ikan bawal, ikan yang mengantarkannya kepada
kesuksesan seperti sekarang.
SUMBER INI DIAMBIL
DARI;
https://www.youtube.com/watch?v=l7CRIEm5Xj4(
bosan jadi pegawai edisi budidaya ikan bawal)
Komentar
Posting Komentar